Efektifitas Kerja : Definisi, Faktor Yang Mempengaruhi dan Alat Ukur Efektifitas Kerja

Definisi Efisiensi Kerja:
Efisiensi kerja terdiri dari dua kata yaitu efisiensi dan kerja. Menurut Richard M. Steers (1980:1) , efisiensi berasal dari kata efficiency, yaitu suatu pekerjaan dikatakan efisien apabila pekerjaan tersebut dapat menghasilkan satu unit output. Suatu pekerjaan dianggap efektif jika dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
Menurut Bedjo Siswanto (1990:62), kompetensi berarti melakukan hal yang benar.
Menurut Sutarto (1978: 95), efisiensi kerja adalah suatu keadaan di mana kegiatan fisik dan mental yang dilakukan oleh orang-orang dapat mencapai hasil yang diinginkan.
Efisiensi kerja merupakan ukuran pencapaian suatu tugas atau tujuan (Schermerhorn, 1998:5).
Menurut Handok (1997:7), kompetensi adalah kemampuan untuk memilih target atau peralatan yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diberikan.
Menurut Siagian (1986:152), efisiensi kerja berarti pekerjaan selesai tepat waktu.
Efektivitas, menurut Devung , adalah kemampuan untuk mencapai tujuan dengan benar dan tepat (Devung, 1988: 25).
Efektivitas, menurut Kamus Manajemen Perkantoran , berasal dari kata efisiensi, yang berarti mencapai efek yang diinginkan dalam suatu tindakan (1981: 24).

Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja

Seperti yang dikemukakan oleh Richard M. Steers (1980:9), ada empat faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja, yaitu:
1. Karakteristik organisasi
Karakteristik organisasi adalah struktur organisasi dan teknologi yang dapat mempengaruhi berbagai aspek efisiensi dengan cara tertentu. Struktur dimaksudkan sebagai hubungan yang relatif spesifik yang ada dalam organisasi sehubungan dengan komposisi sumber daya manusia. Struktur mencakup bagaimana organisasi mengatur orang-orangnya untuk melakukan pekerjaan dan teknologi apa yang dipahami sebagai mekanisme organisasi. Mengubah input mentah menjadi output.
2. Karakteristik lingkungan
Juga ditunjukkan bahwa pengaruh lingkungan eksternal dan internal pada efektivitas hubungan peraturan lingkungan tampaknya tergantung pada tingkat variabel yang sangat penting, yaitu tingkat prediktabilitas kondisi lingkungan dan keakuratan persepsi. Kondisi lingkungan dan tingkat rasionalitas organisasi. Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan respon organisasi terhadap perubahan lingkungan.
3. Karakteristik pribadi
Padahal, anggota organisasi merupakan aktor terpenting karena perilakunya memudahkan atau menghambat pencapaian tujuan organisasi dalam jangka panjang. Pegawai merupakan sumber daya yang berhubungan langsung dengan pengelolaan seluruh sumber daya organisasi, sehingga perilaku pegawai sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Karyawan merupakan aset utama organisasi yang sangat mempengaruhi efisiensi, karena walaupun teknologi yang digunakan merupakan teknologi yang matang dan dipelihara oleh struktur yang baik, percuma saja tanpa karyawan.
4. Karakteristik kebijakan dan praktik manajemen
Dengan meningkatnya kompleksitas proses teknologi dan perkembangan lingkungan, peran manajemen dalam mengoordinasikan orang dan proses untuk keberhasilan organisasi menjadi semakin sulit.

Alat Ukur Efisiensi Kerja:
Menurut Richard dan M. Steers (1980: 192), unsur adaptabilitas/ kinerja kerja dan kepuasan kerja meliputi:

1) kemampuan beradaptasi
Kemampuan manusia terbatas dalam segala aspek, sehingga manusia yang terbatas tidak dapat memenuhi kebutuhannya tanpa bekerjasama dengan orang lain. Rickard M. Steers percaya bahwa kunci sukses bisnis adalah bekerja sama untuk mencapai tujuan. Setiap organisasi yang bergabung dengan organisasi membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi dengan orang-orang yang bekerja di sana dan pekerjaan organisasi. Ketika kapasitas adaptif dapat diimplementasikan, tujuan organisasi dapat dicapai.
2) Fungsionalitas
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dilakukan seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan kemampuan, pengalaman, kejujuran dan waktunya (Hasibuan, 2001: 94). Ini dapat disimpulkan dari evaluasi ini
Agar kemampuan, pengalaman dan kejujuran pegawai dapat tercapai sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya.
3. Kepuasan kerja.
Tingkat kesenangan yang dirasakan individu sebagai akibat dari peran atau pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat kepuasan yang diperoleh individu dari mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan tergantung pada berbagai aspek situasi bisnis dan organisasi yang terlibat.

Komentar