Pada bagian tematik teks-teks narasi sejarah kita telah mengetahui 3 struktur teks-teks narasi sejarah secara keseluruhan: orientasi, urutan peristiwa (event) reorientasi. Nah, berikut ini akan saya jelaskan arti dari masing-masing struktur tersebut, dalam contoh teks naratif sejarah.
Memahami struktur teks dari setiap narasi sejarah.
Orientasi adalah awal atau pengantar suatu cerita atau peristiwa sejarah. Biasanya berisi pengenalan karakter dalam cerita.
Urutan peristiwa atau kejadian adalah catatan peristiwa sejarah yang terjadi. Urutan peristiwa ini biasanya disajikan secara kronologis (berurutan).
Orientasi adalah bagian yang biasanya berisi komentar penulis tentang peristiwa sejarah yang digambarkan dalam teks.
Setelah Anda memahami apa itu target, urutan acara ditargetkan ulang. Berikut ini adalah contoh teks naratif sejarah yang memiliki orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi.
Gempa Sumatera Barat, 30 September 2009

Orientasi:
Negara bagian barat Sumatera terletak di antara dua lempeng utama benua (Lempeng Indo-Australia Eurasia) di antara pergeseran Semangko. Di sebelah halaman pencampuran adalah bug Mentava. Ketiganya merupakan kawasan seismik aktif. Menurut seismolog, ada siklus 200 tahun gempa kuat di wilayah Sumatera Barat, yang telah memasuki siklus berulang pada awal abad ke-21.
urutan peristiwa
Gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang wilayah Sumatera Barat pada 30 September 2009 pukul 05:16:10 WIB. Gempa terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 mil (50 km) barat laut Padang. . Gempa tersebut melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat antara lain Kecamatan Padang Parianaman, Kecamatan Padang, Kecamatan Pecisira Selatan, Kecamatan Parijaman, Kecamatan Bukiting, Kecamatan Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kecamatan Solak dan Kabupaten Passam Barat.
Menurut Satkorlak PB, 1.117 orang tewas, 1.214 orang luka berat, 1.688 orang luka ringan dan 1 orang hilang akibat gempa yang melanda 3 kota di 4 wilayah Sumatera Barat itu. Sementara itu, 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, 78.604 rumah rusak ringan.
reorientasi
Meski gempa di Sumatera Barat pada 30 September 2009 7 tahun lalu, kejadian ini masih dikenang, terutama oleh masyarakat yang keluarganya terkena dampak bencana alam ini. Mengingat peristiwa masa lalu, sudah sepatutnya kita memahami gempa bumi agar kita selalu berhati-hati saat mengunjungi daerah rawan gempa atau memperoleh informasi akurat dari instansi terkait yang bertanggung jawab memantau gempa di perut bumi.
Komentar
Posting Komentar